Senin, 05 Oktober 2009

PMI Terima Bantuan Rp 200 Juta Dari Summit Auto Group


9/10/2009

Baru saja acara serah terima bantuan secara resmi dilakukan pada Kamis sore ini (10/9). Dana bantuan yang ditujukan kepada para korban gempa Tasikmalaya ini adalah uluran tangan dari PT. Summit Auto Group yang berkantor di Jakarta.

Djohan Marzuki, Presiden Direktur dari perusahaan dengan 11.000 karyawan ini menyatakan rasa prihatinnya yang dalam terhadap para korban gempa Tasikmalaya.

“Kami tergugah untuk segera memberi bantuan kepada para korban. Untuk memberinya langsung, kami bukan orang-orang yang expert untuk hal ini. PMI kami pandang sebagai lembaga yang memiliki kapabilitas. Jadi, kami memilih PMI untuk membantu menyalurkan bantuan dari kami ini,” tutur Djohan, pada Kamis sore (10/9) saat serah terima bantuan di Gedung Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Bantuan ini diterima langsung oleh Ketua Umum PMI Mar’ie Muhammad, di Gedung Pusat PMI, jalan Gatot Subroto, Jakarta. Seraya mengucap terimakasih kepada penyumbang, Mar’ie Muhammad juga mengungkap bahwa para korban masih membutuhkan banyak bantuan. Salah satunya adalah bantuan rumah tinggal sementara yang berupa rumah bambu.

“Mereka tidak mungkin tinggal terus-terusan di dalam tenda keluarga. Selain panas, juga sempit. Jadi kami telah dirikan rumah bambu supaya anggota-anggota keluarga mereka juga tidak tinggal terpisah-pisah,” ungkapnya.

Berkenaan rumah bambu, Sekjen PMI Iyang Sukandar, menyampaikan pula bahwa PMI telah merencanakan akan membangun sebanyak 1.000 rumah bambu untuk para korban gempa Tasikmalaya.

Terhadap bantuan dari PT. Summit Auto Group, Mar’ie Muhammad mengucap, “Dana ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan.”

Dana bantuan tak cuma mengalir dari perusahaan-perusahaan yang bersimpati kepada korban gempa Tasikmalaya. Ada cara lain yang bakal digelar PMI untuk menggalang dana.

Pada sore ini, dikabarkan bahwa akan ada acara penggalangan dana lewat konser bertajuk “Jazz For West Java” yang akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada hari Minggu, 13 September 2009, pukul 19.00 waktu setempat. Acara ini dimeriahkan oleh artis-artis ibukota, antara lain Benny Likumahua, Krakatau Band, Dwiki Dharmawan, Tompi, dan Fariz RM.

Sumber : www.pmi.or.id

Pengusaha Jawa Timur Sumbang Rp 500 Juta Untuk Korban Gempa Jawa Barat


9/14/2009

Lagi, masyarakat Tionghoa yang peduli kepada para korban gempa Tasikmalaya, Jawa Barat menyumbang dana dalam jumlah yang cukup besar. Sebelumnya, telah ada komunitas etnis Cina asal Fujian-Shandong yang berdomisili di Jakarta juga menyumbang untuk korban gempa Tasikmalaya.

Kali ini, giliran masyarakat Tionghoa asal Jawa Timur yang menyumbang dana sebesar Rp 500 juta. Sumbangan ini diterima langsung oleh Ketua Umum PMI Mar’ie Muhammad di Gedung Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Selasa siang tadi (15/9).

Diantara para pengusaha asal Jawa Timur yang hadir, Alim Markus, Direktur Utama PT. Maspion yang terlibat berkontribusi dalam sumbangan ini, menyatakan rasa simpatinya kepada korban gempa Tasikmalaya, Jawa Barat.

”Dari Surabaya, Jawa Timur, kami langsung terbang ke Jakarta dan berangkat ke sini dan bertemu dengan Ketua Umum PMI, Pak Mar’ie Muhammad khusus untuk sampaikan sumbangan ke PMI,” ucap Alim Markus di Gedung Pusat PMI, Jakarta siang tadi (15/9) sesaat sebelum acara serah terima sumbangan secara resmi digelar.

Menurutnya, peristiwa gempa berskala richter 7,3 yang terjadi di Jawa Barat dan Cilacap pada 2 September 2009 lalu, tak bisa diabaikan. Sebagai wujud dari kepedulian para pengusaha, sumbangan ini dinyatakan sebagai bentuk Company Social Responsibility.

Selaku wakil dari pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, ia menuturkan, ”Kami ulurkan tangan dan berikan hati kepada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Kalau bukan kita bangsa Indonesia sendiri yang peduli, siapa lagi yang mau tahu.”

Terkait dengan penggunaan dana sumbangan, Ketua Umum PMI Mar’ie Muhammad memaparkan beberapa kebutuhan mendesak dari para korban gempa. Salah satunya adalah rumah tinggal sementara yang disebut Rumah Bambu.

“Kami dari PMI lakukan assesment ke lapangan, ke lokasi bencana. Program yang sedang berjalan sekarang adalah berikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya hancur dan rusak parah. Jadi, kebutuhan rumah itu banyak juga,” tutur Mar’ie Muhammad Selasa siang tadi (15/9).

Ia juga menyebutkan bahwa untuk bantuan rumah kepada para korban, PMI masih membutuhkan dana hingga Rp 2,5 Milyar. Nilai ini adalah jumlah yang ditaksir untuk sekitar 1.000 unit rumah bambu yang akan dibangun untuk korban gempa. Pada hari Rabu esok (16/9), PMI akan perlihatkan salah satu contoh rumah bambu yang dibangun di lokasi bencana Pangalengan, Jawa Barat.

Rampung acara serah terima sumbangan dari pengusaha Tionghoa asal Jawa Timur di Gedung Markas Pusat PMI, Jakarta, pada Selasa sore ini juga PMI menerima sumbangan dari PT. Medco E&P Indonesia di Gedung Bidakara Tower, Lantai 8, Jakarta.

Uang bantuan sebesar Rp 72.122.000,- dan sumbangan pakaian untuk korban gempa diserahkan oleh Senior Manager Relation Division PT. Medco Aditya Mandala kepada PMI yang diwakili oleh Kepala Sub.Divisi Bidang Pengembangan Sumber Daya Markas Pusat PMI Afrizal S. Hutasuhut.

PMI Dirikan 62 Tenda Keluarga untuk Korban Gempa di Pangalengan


9/8/2009

Memasuki hari ke-5 pasca gempa Tasikmalaya, Palang Merah Indonesia (PMI) telah mendirikan 62 tenda keluarga bagi korban gempa Tasikmalaya di Desa Sukamanah, Desa Margamukti, dan Desa Banjarsari, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (7/9).

Dijelaskan Manajer Penanganan Bencana PMI Kabupaten Bandung, Endang Supriatna, tenda-tenda hingga Senin sore (7/9) sebanyak 62 unit tenda keluarga telah didirikan di tiga desa tersebut.

“Sejauh ini sudah 62 tenda kita dirikan. Di Desa Sukamanah misalnya, selama kita mendirikan tenda, kami sampai ditunggui para pengungsi disana,” kata Endang.

Disampaikan pula telah ratusan orang pengungsi menempati tenda-tenda keluarga yang berada di Desa Sukamanah, Desa Sukamukti, dan Desa Banjarsari. Mayoritas para pengungsi telah kehilangan tempat tinggal mereka yang rusak berat akibat gempa.

“Mereka butuh direlokasi karena rumah mereka yang sebagian besar di tebing sudah hancur dan rata dengan tanah,” ujar Endang.

Dari sekitar 100 tenda keluarga yang didistribusikan Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Barat ke Kecamatan Pangalengan, 29 tenda diantaranya telah didirikan di Desa Sukamanah, Pangalengan pada hari Minggu kemarin (6/9) dan hingga berita ini diturunkan (8/9), tenda di desa itu sudah bertambah menjadi 48 tenda. Selebihnya, 4 tenda didirikan di desa Margamukti kecamatan Katapang, dan 10 tenda lainnya didirikan di Desa Banjarsari.

“Kondisi pengungsi sudah menjadi lebih baik setelah didirikan tenda keluarga ini. Mereka juga sangat berterimakasih atas bantuan ini. Karena tenda terpal yang sebelumnya didirikan terpaksa ditinggali oleh sekitar 10 KK untuk satu tenda. Sangat sempit,” ujar Endang prihatin.

Menurutnya, bantuan tenda keluarga (family tend) yang telah di distribusikan Palang Merah Indonesia di lokasi-lokasi bencana gempa Tasikmalaya, membuat para pengungsi tak harus tinggal berdesakan. Untuk satu tenda keluarga yang berukuran sekitar 2,5 m x 4 m ini bisa dihuni oleh sekitar 2 s/d 3 KK (kepala keluarga) atau sekitar 10 orang.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Arifin Muh. Hadi, Kepala Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Hp. 0811 943 952, Tlp. 021-799 2325, ext. 222 atau Tia Kurniawan, Staf Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Hp. 0856 2439 8474, Tlp. 021-799 2325, ext. 202. Kontak Media: Aulia Arriani, Hp. 0816 795 379. E-mail. pmi@pmi.or.id

PMI Terima Dana Rp. 50 Juta untuk Korban Gempa Tasikmalaya


9/4/2009

Palang Merah Indonesia (PMI) menerima bantuan dana sebesar Rp. 50 juta dari PT Coca-Cola Indonesia pada Jumat (4/9). Wakil Sekretaris Jenderal PMI, Rachmat Ahadijat SH. LLM. hadir menerima bantuan dana tersebut yang diberikan langsung oleh General Manager-Customer & Execution PT Coca-Cola Indonesia, Torsten Kuenzlen.

Pada acara serah terima ini Wakil Sekretaris Jenderal PMI Rachmat Ahadijat SH. LLM. menyatakan penghargaannya kepada PT Coca-Cola yang turut peduli pada bencana gempa bumi Tasikmalaya ini. Direncanakan bantuan dana tersebut akan digunakan untuk menyediakan peralatan perkakas seperti martil, gergaji, palu, dan sebagainya yang dibutuhkan para korban untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat gempa.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada PT Coca-Cola Indonesia yang telah membantu para korban gempa melalui Palang Merah Indonesia. Dana tersebut akan kami gunakan untuk membeli alat-alat dan perkakas agar para korban dapat memperbaiki rumah mereka,” kata Rachmat Ahadijat SH. LLM.

Sementara itu General Manager-Customer & Execution PT Coca-Cola Indonesia Torsten Kuenzlen menyatakan komitmennya dan siap membantu operasi tanggap darurat PMI di setiap bencana yang terjadi di Indonesia.

Selain bantuan dana tersebut, PMI juga menerima bantuan 1.000 botol air mineral yang akan diserahkan langsung oleh PT Coca-Cola Indonesia kepada PMI Daerah Jawa Barat.

PMI membuka rekening untuk membantu korban gempa Tasikmalaya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pancoran, no rekening 0390 0100 0030 303, atas nama Palang Merah Indonesia.


Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: MR. Aswi Reksaningtyas, Kepala Divisi Komunikasi Markas Pusat PMI, Tlp. 021-799 2325, ext. 222, Ria Thahir, Kepala Sub Divisi Humas Markas Pusat PMI, Tlp. 021-799 2325, ext. 201 atau M. Thoriq atau Afrizal Hutasuhut, Divisi Pengembangan Sumber Daya Markas Pusat PMI, Tlp. 021-7992325, ext. 207. Kontak Media: Aulia Arriani, Hp. 0816 795 379. E-mail. pmi@pmi.or.id

PMI Distribusi Barang Bantuan untuk Korban Gempa Tasikmalaya


9/4/2009

PMI menurut rencana akan mendistribusikan barang bantuan bagi korban bencana gempa bumi Tasikmalaya, Jumat (4/9). Barang bantuan yang akan didistribusikan sejauh ini adalah 1.000 peralatan kebersihan (hygiene kit), 1.000 terpal lipat, 180 kantung jenazah, dan 19 terpal gulungan.

“Barang bantuan tersebut tiba dari gudang regional PMI di kawasan Sentul Jawa Barat Jumat dini hari. Kami telah mendata jumlah barang dan lokasi distribusinya. Siang ini akan diberangkatkan ke lokasi bencana,” kata staf Divisi Penanganan Bencana PMI Daerah Jawa Barat, Primartani.

Barang bantuan didistribusikan ke daerah Bogor, Kabupaten Bandung, Ciamis, Garut, Cianjur, Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung Barat.

Hygiene kit didistribusikan ke daerah Bogor (300 paket), Kabupaten Bandung (100 paket), Ciamis (100 paket), Garut (100 paket), Cianjur (100 paket), Sukabumi (50 paket), Kota Tasikmalaya (100 paket), Kabupaten Tasikmalaya (100 paket), dan Kabupaten Bandung Barat (50 paket). 200 buah terpal lipat didistribusikan ke Bogor dan masing-masing 100 buah untuk delapan daerah lainnya, 100 kantung jenazah ke Bogor dan masing-masing 10 kantung ke delapan daerah lainnya, dan 3 gulung terpal gulungan ke Bogor dan masing-masing 2 gulung ke delapan daerah lainnya.

Barang bantuan diberangkatkan dari kantor PMI Daerah Jawa Barat usai sholat Jumat siang ini dengan menggunakan 2 unit truk dan 1 unit mobil box. Setibanya di PMI Cabang di sejumlah daerah bencana, barang-barang bantuan tersebut akan langsung didistribusikan bagi para korban sesuai data asesmen PMI di lapangan.

“Kami harap sore ini barang-barang bantuan tersebut sudah bisa diterima para korban. Saat ini kami juga masih menunggu barang bantuan lainnya yang dikirimkan dari gudang regional PMI di Yogyakarta dan Medan Kamis kemarin. Secepatnya akan kami data dan berangkatkan lagi ke lokasi bencana,” kata Primartani.

Sementara itu bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan, PMI membuka rekening untuk membantu korban gempa Tasikmalaya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pancoran, no rekening 0390 0100 0030 303, atas nama Palang Merah Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Arifin Muh. Hadi, Kepala Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Hp. 0811 943 952, Tlp. 021-799 2325, ext. 222 atau Tia Kurniawan, Staf Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Hp. 0856 2439 8474, Tlp. 021-799 2325, ext. 202. atau Afrizal Sopujion, Kepala Sub Divisi Pengembangan Sumber Daya Markas Pusat PMI, Hp. 0817 312 474, Tlp. 021-799 2325, ext. 278. Kontak Media: Aulia Arriani, Hp. 0816 795 379. E-mail.aulia_arriani@pmi.or.id.

Minggu, 13 September 2009

Para Pejuang Kemanusiaan,,,

Dalam kontek operasi tanggap darurat bencana, waktu maksimal pelayanan yang dilakukan PMI dalam kegiatan tanggap darurat bencana adalah selama 14 hari atau 2 minggu. Setelah itu, pelayanan yang diberikan sifatnya lebih ke tahap rehabilitasi dan pengembalian factor psikologis. Begitupun halnya dengan apa yang dilakukan Palang Merah Indonesia Cabang Kab. Bandung, saat ini dalam upaya penanganan bencana gempa bumi di wilayah kabupaten Bandung lebih memfokuskan bantuan untuk penataan hunian para pengungsi pasca gempa bumi serta pengembalian psikologis para korban.

Sampai saat ini, sebanyak 210 Family Tend telah didirikan oleh PMI Cabang Kab. Bandung di 10 titik pengungsian. Selain itu, PMI juga mendapatkan bantuan dari PNs untuk pembangunan rumah bamboo yang tahan gempa yang dibangun didesa Sukamanah Kec. Pangalengan dan Desa Jagabaya Kec.Cimaung.

Perjalanan kami masih panjang, mungkin satu atau dua bulan kedepan kami masih disini untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban yang mengalami kerusakan berat. Selain itu, kami juga mempunyai program untuk pengembalian factor psikologis korban yang masih mengalami stress ataupun trauma akibat musibah yang menimpanya..

Walau penat dan lelah mulai kami rasakan, namun kami akan terus bertahan, terus berjuang untuk saudara-saudara kami yang membutuhkannya. Kini, kami merasa lebih berguna dan berbangga saat kami mampu menutupi salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan olehnya,, Akhirnya, rasa lelah dan penat kami seketika sirna saat kami melihat mereka tersenyum.... Senyuman tulus yang mereka berikan untuk kami, sungguh sangat menyejukan hati. Tersenyumlah saudaraku,,,, bangkitlah dari keterpurukanmu,,
dariku,,
Relawan Palang Merah Indonesia,,


Kartomi Galang Saputra

Menyeleksi barang bantuan ...

ketika kita memberikan bantuan kepada korban bencana yang kemungkinan dampaknya jangka panjang/agak lama masa2 pemulihannya, diharapkan agar memikirkan kembali jenis bantuan yg akan kita sumbangkan....

saat nie bantuan yang banyak diterima adalah jenis makanan, tpi kita juga diharapkan harus memikirkan hal lainnya.... jangan terus makanan yang kita berikan, sementara kita tidak memikirkan tempat pembuangannya atau dimana mereka akan membuang sisa2 makanan yang mereka konsumsi dalam perutnya... dimana mereka mendapatkan sarana air bersihnya? bagaimana sarana sanitasinya? apakah mereka akan selamanya tidur secara bersama2 dalam satu tenda? bagaimana dengan kondisi psikologisnya???

kadang hal kecil semacam itu seringkali kita lupakan,.....
disinalah kita harus dapat membedakan antara kebutuhan darurat, kebutuhan mendesak, dan kebutuhan jangka panjangnya.... agar efek yg ditimbulkan kedepannya tidak menimbulkan kerugian yg lebih parah dari penyebab sebelumnya....

wassalam
212

Pengikut