Senin, 05 Oktober 2009

Pengusaha Jawa Timur Sumbang Rp 500 Juta Untuk Korban Gempa Jawa Barat


9/14/2009

Lagi, masyarakat Tionghoa yang peduli kepada para korban gempa Tasikmalaya, Jawa Barat menyumbang dana dalam jumlah yang cukup besar. Sebelumnya, telah ada komunitas etnis Cina asal Fujian-Shandong yang berdomisili di Jakarta juga menyumbang untuk korban gempa Tasikmalaya.

Kali ini, giliran masyarakat Tionghoa asal Jawa Timur yang menyumbang dana sebesar Rp 500 juta. Sumbangan ini diterima langsung oleh Ketua Umum PMI Mar’ie Muhammad di Gedung Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Selasa siang tadi (15/9).

Diantara para pengusaha asal Jawa Timur yang hadir, Alim Markus, Direktur Utama PT. Maspion yang terlibat berkontribusi dalam sumbangan ini, menyatakan rasa simpatinya kepada korban gempa Tasikmalaya, Jawa Barat.

”Dari Surabaya, Jawa Timur, kami langsung terbang ke Jakarta dan berangkat ke sini dan bertemu dengan Ketua Umum PMI, Pak Mar’ie Muhammad khusus untuk sampaikan sumbangan ke PMI,” ucap Alim Markus di Gedung Pusat PMI, Jakarta siang tadi (15/9) sesaat sebelum acara serah terima sumbangan secara resmi digelar.

Menurutnya, peristiwa gempa berskala richter 7,3 yang terjadi di Jawa Barat dan Cilacap pada 2 September 2009 lalu, tak bisa diabaikan. Sebagai wujud dari kepedulian para pengusaha, sumbangan ini dinyatakan sebagai bentuk Company Social Responsibility.

Selaku wakil dari pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, ia menuturkan, ”Kami ulurkan tangan dan berikan hati kepada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Kalau bukan kita bangsa Indonesia sendiri yang peduli, siapa lagi yang mau tahu.”

Terkait dengan penggunaan dana sumbangan, Ketua Umum PMI Mar’ie Muhammad memaparkan beberapa kebutuhan mendesak dari para korban gempa. Salah satunya adalah rumah tinggal sementara yang disebut Rumah Bambu.

“Kami dari PMI lakukan assesment ke lapangan, ke lokasi bencana. Program yang sedang berjalan sekarang adalah berikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya hancur dan rusak parah. Jadi, kebutuhan rumah itu banyak juga,” tutur Mar’ie Muhammad Selasa siang tadi (15/9).

Ia juga menyebutkan bahwa untuk bantuan rumah kepada para korban, PMI masih membutuhkan dana hingga Rp 2,5 Milyar. Nilai ini adalah jumlah yang ditaksir untuk sekitar 1.000 unit rumah bambu yang akan dibangun untuk korban gempa. Pada hari Rabu esok (16/9), PMI akan perlihatkan salah satu contoh rumah bambu yang dibangun di lokasi bencana Pangalengan, Jawa Barat.

Rampung acara serah terima sumbangan dari pengusaha Tionghoa asal Jawa Timur di Gedung Markas Pusat PMI, Jakarta, pada Selasa sore ini juga PMI menerima sumbangan dari PT. Medco E&P Indonesia di Gedung Bidakara Tower, Lantai 8, Jakarta.

Uang bantuan sebesar Rp 72.122.000,- dan sumbangan pakaian untuk korban gempa diserahkan oleh Senior Manager Relation Division PT. Medco Aditya Mandala kepada PMI yang diwakili oleh Kepala Sub.Divisi Bidang Pengembangan Sumber Daya Markas Pusat PMI Afrizal S. Hutasuhut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut